UA-56998969-1

Selasa, 25 November 2014

Smart Shopper, Smart Investor

It's pay day! Lately bit by bit I have do "process improvement" of my spending pattern, in order to achieve "better" goals in my family financial planning :)  avoid the term shopping hahaha scarier.  Process improvement means making things better, not just managing crises :) It is a way of looking at how we can make our spending pattern better. 

Saya memang suka belanja. Perempuan mana sih, yang ga? Sebagai perempuan, saya akui punya satu titik kelemahan dalam berbelanja, yaitu branded bag. Entah kenapa, tas, dompet, atau  segala aksesori yang bisa menampung benda-benda, memiliki magnet tersendiri untuk diri saya. Tapi kalau tas yang harganya ratusan juta, seperti Hermès misalnya, sejauh ini hanya mengagumi dari jauh, belum sampai yang pengen banget untuk memiliki (bersyukurlah suami saya hahaha).  Tas yang sering membuat saya kalap akhir-akhir ini adalah tas-tas model vintage keluaran Fossil, kisaran harganya dibawah Rp 3jtan.  Awalnya saya selalu membeli tas baru, sekarang-sekarang, dalam rangka process improvement 😄 saya mulai beralih ke tas second with good condition.  Second di sini artinya bekas pakai, keadaan layak pakai, kadang masih mulus nyaris tanpa cela seperti baru. Bahasa online store nya mint condition or like new.  Karena beralih ke mint condition instead of new, saya jadi jarang belanja ke counter Fossil, saya biasa berburu di online store.  Hunting Fossil second di online store ini seru, karena ternyata banyak penggemar Fossil yang mulai beralih ke tas second juga, alasannya bisa jadi karena harga yang new semakin lama semakin tinggi (kurs dollar bertahan diatas Rp 12rb nih), selain itu Fossil yang terkenal dengan taglinenya "long live vintage" memang semakin tua umurnya semakin terasa "ke-vintage-an-nya".  So, model-model lama yang sudah tidak keluar lagi, or rare edition laris diburu orang dengan harga tinggi.  Karena itu ajang perburuan ini lama-lama seperti ajang barter saja, terkadang kalau saya sudah bosan dengan satu model or model yang saya beli ternyata ga sesuai dengan ekspektasi saya dan menginginkan model yang lain, saya segera melepasnya di pasar online.

Fossil koleksi pribadi yang saya perjualbelikan secara online bermacam-macam, ada bag juga wallet yang semuanya authentic, no KW, baik yg 100% new with tag, yang 2nd, maupun yang sejak dibeli belum pernah dipakai tapi lepas tagnya, yang sudah dilaundry atau yang sudah dibersihkan memakai leather cleaner, semua tas masih dalam kondisi bagus dan pantas dipakai, kalaupun ada defect hanya karena pemakaian yang wajar saja dan akan saya declare sedetail-detailnya.  Kalau berminat, moms boleh intip-intip di instagram Vintageloka, add facebook VintagelokaID or follow twitter @vintageloka siapa tahu saya sedang dalam rangka pembersihan lemari or lagi mengincar Fossil yang lain ☺️

Sekarang ini sepertinya, nggak ada batasan gengsi dalam cara kepemilikan tas branded. Baru atau bekas dianggap sah-sah saja, asalkan sudah jatuh hati. Dan didukung dengan fakta, butik-butik baik online maupun offline yang menjual tas branded second cukup mudah ditemui di mana-mana. Istilah ekonominya, ada supply, ada demand 😍 Tas kondisi mint is so much cheaper than buying new. 

Tas fossil second pertama saya, yang dibeli adalah hand bag yang ukurannya cukup besar menampung laptop 14inchi serta segambrengan peralatan perang saya sebagai working mom sekaligus ibu yang masih punya anak kecil 😁 si master piece ini berbahan kulit asli kombinasi warna hitam dan coklat motif croco, sooo vintage! Sampai sekarang masih saya simpan baik-baik, karena modelnya yang unik dan kondisinya masih mulus tanpa defect sedikitpun.  

Banyak yang berkata bahwa membeli tas branded merupakan manifestasi gengsi belaka. Buat saya, tentu tidak! Saya menolak untuk membeli barang KW, karena menurut saya sebuah karya seni seperti tas, sepantasnya dihargai. Sebuah tas bisa dikatakan investasi apabila dari memiliki tas tersebut, moms bisa menjual kembali tas tersebut dengan harga sama atau bahkan lebih tinggi. Artinya, selama durasi moms menggunakan tas tersebut, biayanya adalah gratis.

Beberapa financial planner diantaranya Lisa Soemarto dan Prita Ghozie pernah membahas tentang ini.  Menurut Financial planner Lisa Soemarto menjelaskan, harga jual tas branded setiap tahunnya bisa mengalami kenaikan bahkan hingga 30 persen.

Menurut Lisa, jika diamati, harga sebuah tas lima tahun lalu akan mengalami kenaikan harga kira-kira 50 persen. Sedangkan harga jual saat ini adalah 30 persen dari harga tas yang baru. Sehingga nilai tas second masih mempunyai nilai 20 persen di atas harga beli 5 tahun yang lalu.

Namun bukan sembarang merek tas, melainkan merek tertentu yang memang memiliki permintaan pasar cukup tinggi, termasuk di pasar secondary (barang secondhand). Tiga di antaranya Hermes, Louis Vuitton dan Chanel.

Selain merek, yang harus diperhatikan adalah model dan warna. Lisa menjelaskan, tak semua model tas bermerek bisa dijadikan investasi. Lalu, tas dengan tipe seperti apa? Model yang klasik abadi, kualitas kulit dan hardware nya premium sehingga bisa dipakai bertahun-tahun bahkan bisa diwariskan ke anak. Untuk warna, yang klasik seperti hitam, krem dan coklat memiliki nilai dan penggemar tersendiri.

Fossil Bag memang tak semahal merek-merek yang disebutkan Lisa tadi, namun tampaknya memang sedang happening di Indo, mungkin karena ibu negara kita pernah kepergok difoto pake fossil ya 😄untuk beberapa jenis, second dengan defect pun masih diburu dengan harga tinggi, apalagi barang dengan embel-embel nwt (new with tag), nwot (new without tag), vgc (very good condition) or rare edition. Percaya atau ga,  gantelan tas fossil yang berbentuk kunci atau fob itu bisa dijual terpisah di angka 500rb loh! Dust bag aslinya saja bisa dijual 100rb!  

Dari pengalaman mengoleksi fossil bag saya tidak pernah membeli dengan cara mencicil atau pun sampai menimbulkan utang kartu kredit. Banyak trik dan kiat untuk menyiasati nya, diantaranya:
1. Masukan pembelian tas branded ke dalam wish-list tahunan. Setiap tahun saya selalu membuat wish list yang berisi spending plan tahunan yang diantaranya berisi spending plan asuransi jiwa, asuransi mobil, dana liburan, SPP sekolah anak setahun ke depan (akhir tahun biasanya kami terima bonus dan tunjangan, kami biasa segera mengalokasikan untuk pembayaran SPP anak selama setahun, dipindahbukukan ke rekening yang biasa tiap bulan didebet untuk SPP oleh sekolah masing-masing anak, hal ini untuk menghindari lupa transfer juga karena SPP anak adalah prioritas utama pengeluaran kami), pembelian hewan kurban, serta pembayaran PBB.

2. Haruskah menggunakan dana dari arus kas tahunan (bonus atau THR) untuk pembelian branded bag? Tidak juga, jika dirasakan terlalu berlebihan mengalokasikan dana dari arus kas tahunan "hanya" untuk sebuah tas kita bisa menabung setiap bulan sampai dana mencapai target. Untuk itu, saya biasa menggunakan trik ini: setiap mendapatkan uang kertas Rp 20rb an saya akan menyimpannya di kotak khusus, setelah tercapai jumlah yang memenuhi harga sebuah fossil bag, langsung beli :) Kalau moms menginginkan branded bag sekelas Hermes moms ga bisa mengandalkan tabungan Rp 20rb an tentunya, moms harus menyiapkan shopping account khusus untuk rencana membeli tas tersebut, yang terpisah dengan shopping account reguler dan atau menginvestasikannya di reksadana pasar uang!

Namun kembali ke process improvement tadi hehehe karena kebutuhan membeli branded bag prioritasnya masih jauuuuh di bawah kebutuhan untuk dana pendidikan dan dana pensiun, maka saya lebih suka untuk punya rule: ”Satu tas lama untuk satu tas baru” yakni dengan menjual koleksi pribadi alias kolpri lama saya untuk mendapatkan kolpri baru.

Tas lama moms yang teronggok di lemari bisa jadi tas idaman bagi orang lain. Daripada menumpuk tas yang tidak terpakai, jualah tas lama moms. That’s why, belilah branded bag dengan model yang klasik dan popular, jika moms memang berniat untuk menjualnya pada suatu hari 😊 Jangan lupa selalu mencatat branded bag apa saja yang telah dibeli. Lengkap dengan nilainya seperti layaknya produk investasi (kalau bisa invoice pembelian, tag dan kartunya tetap disimpan).  Bicara tentang tag ada hal unik disini, saking tag ini berharga, fossil second yang sudah dipakai sekian lama, ada yang tag nya tetap dibiarkan nangkring pada tempatnya oleh si empunya tas.  Agak gagal paham juga sih, apa kalo lagi jalan-jalan di mall orang ga nyangka si pemakai tas baru nyolong 😂

3. Susah ga sih menjual branded bag? Bergabunglah dengan Forum Penyuka Branded Bag yang sama dengan moms.

Saya rajin berkomunikasi di grup pecinta tas fossil yang bernama Fossil. Addict, disini saya mendapatkan informasi yang bisa membantu untuk mendapatkan dan menjual kolpri dan terhubung dengan seller yang terpercaya.  Ga semua seller online itu trusted ya moms, belanja online itu memang harus pake feeling, kalo kita merasa nyaman lanjut, kalo merasa ada yg aneh mending ga usah diterusin. Cek dan ricek oleh diri sendiri tetap diperlukan, tidak mengandalkan apa kata orang, "recommend seller" or "unrecommend/unknown seller". Saya sendiri termasuk buyer yang "pundungan" kalo kata orang sunda . Kalo ada seller yang saya tanya "ukuran tasnya?" Lalu si seller menjawab: Large, mba. Otomatis saya langsung ilfil, berarti barang ga di dia dong or dia males ngukur. Pernah kejadian si seller bilang size large, pas sampe ke tempat saya...jiyaaaa laptop 14 inch aja ga masuk. Ada lagi seller yg baru beberapa menit kita booking udah sms terus minta ditransfer, ini juga suka bikin saya pundung, biarpun saya kerja di bank kan ga tiap saat saya bisa meluncur ke ATM. But, langsung transfer juga bukan berarti bakal dapet barang loh, ada juga seller yang unik, saya udah book, confirm, transfer, minta dikirim, tiba2 direfund  Saya paling menghargai seller yang dicaption foto sudah lengkap mencantumkan size, kondisi barang termasuk foto in detail serta...harga! Transparan di awal membuat saya lebih yakin untuk bertransaksi lebih lanjut  Foto barang secara langsung (bukan comot dari web) yang disertai dengan watermark pribadi juga meyakinkan saya bahwa si seller tau barangnya dengan pasti. Pernah beli fossil seri revival vintage yang harga secondnya pun mendekati harga new, difoto lengkap dengan key, pas dateng key nya ga ada, waktu dicomplaint si seller bilang, maaf itu pegawai saya yg packing tampaknya ketinggalan, nanti dikirim ya. Ow..okay...secara kunci si fossil itu berharga banget, overall menyenangkan bergabung dikomunitas ini, bertemu teman-teman dengan minat yang sama, bisa berbagi ilmu tentang perawatan tas, melepas kolpri yang sudah bosan untuk mendapatkan kolpri baru.

Be aware dengan fenomena fossil yang lagi happening ini, ceritanya ada satu jenis fossil yang lagi jadi impian mayoritas fossil addict namanya seri Desy, kalo ada "orang iseng" yg post foto si cantik Desy ini untuk PO dengan pasang harga...mmmm...tarolah 5jt, tidakkah banyak fossil addict yang akan tergiur untuk ikutan POnya? Mengingat harga Desy second dipasaran bisa mencapai angka Rp 10jt saking diburunya, ayo mencermati kasus penipuan yang pernah terjadi di jual beli perfossilan, pelaku awalnya berusaha terlihat sebagai trusted seller, transaksi jual beli berjalan lancar, setelah punya banyak kenalan dan orang percaya untuk bertransaksi dalam jumlah besar, barulah si pelaku melakukan tipu muslihatnya. Tipu menipu di jual beli online kian marak ya, no resi tidak menjamin barang dikirim, karena ternyata order tas eeeeh yang dikirim malah kopi robusta or dompet butut. Buka PO, minta transfer DP barang ga dateng-dateng lalu pelakunya langsung ngilang. So, moms, untuk transaksi jual beli online tetap check and re-check, trust but verified ya

Memiliki kesukaan belanja branded bag menurut saya sangat sah, apalagi kalau moms adalah kaum pekerja. Terkadang belanja girly stuff alias barang yang lucu-lucu bingits 😄 menjadi salah satu reward positif atas hasil kerja keras kita. Tapi, tidak boleh, dong, moms mendahulukan want ini dari need mempersiapkan dana pendidikan anak.  Jika moms mampu menyisihkan pendapatan untuk beli tas branded, artinya moms juga telah mampu menyisihkan pendapatan untuk berinvestasi. Kalau kata akuntan, harus seimbang ember di kanan dan di kiri.  Kalau rumusnya financial planner: Pastikan kondisi keuangan sehat. Artinya, cashflow positif, tagihan kartu kredit dan hutan konsumtif selalu dilunasi, memiliki dana darurat, asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang cukup, maksimal cicilan hutang produktif hanya 30% dari penghasilan, minimal alokasi investasi 10% dari penghasilan, sudah memiliki investasi pada produk-produk yang liquid seperti saham, obligasi, Reksa Dana dan logam mulia (next posting kita akan bahas lebih lanjut tentang ini ya moms).


So, fun moms, belanja branded bag kini tak lagi hanya sebuah kebutuhan atau kesenangan, tapi juga bisa menjadi investasi yang cukup menjanjikan. Jika moms termasuk shopaholic yang hobi belanja branded bag, kenapa tidak menjadikannya sesuatu yang punya nilai jual atau sumber pendapatan?

Do not "cancel" the things you want to buy because it is expensive , better yet cancel it (or them) because it really has no meaning in making you "happy" or benefit you in mid term timelength, and expensive bags usually are good ones, that is why, consider why you need them. If you need them and you (not yet) can not afford , better to seek chances to afford it (in good ways of course) than lowering your standard. If you thing you deserve it, go for it! 

Ini berlaku untuk all kind of kolpri ya moms, replace less important stuff you buy in lower price and lower values for more "better value" goods that will last longer (we sometimes forget, those little and seem harmless pile of stuff that we called "ohhh it is cheaper, therefor i'm gonna have it " very often can wow you in amount you spend if you sum them up! If you are not sure on your capability on restraining yourself , do not put yourself at risk, jangan intip-intipin online store sering-sering, kecuali facebook vintageloka huahaha! LEAVE YOUR ATM CARD AT YOUR WARDROBE 😅! Again and again fun moms, shop smart! don't be stingy to yourself as you are always deserve the best, but keep in mind that you are sure , very very sure you deserve it! (read: and also be able to pay it  without using any high priority family budget, case closed 😜Semoga tulisan ini ga bikin mules ya moms, anyway, thank you for reading 😍

3 Komentar:

Pada 25 November 2014 pukul 17.43 , Blogger Unknown mengatakan...

Wow...menarik banget ya...buat lebih tau lagi cara perawatan tas supaya gak lembab atau bau apek....

 
Pada 25 November 2014 pukul 18.16 , Blogger Winda oktaviani mengatakan...

kereeeeeennnnnnn tulisan2 nya... belum di baca semua sih... masukin daftar next reading ahhhhhh

 
Pada 16 Agustus 2017 pukul 23.30 , Blogger Letisia mengatakan...

Baru nemuuu artikel ini.. Tp ig vintageloka nya udah ga aktif yaa

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda