UA-56998969-1

Rabu, 26 November 2014

Dana Darurat Dana Penyelamat di Saat Tak Terduga

Hi Fun Moms, 
I have something exciting to share with you today: Dana Darurat! Dalam beberapa posting sebelumnya, saya sering menyebutkan istilah Dana Darurat.  Apa sih sebenarnya Dana Darurat itu? Kenapa penting kita miliki sebelum kita memutuskan untuk berinvestasi? Dalam instrumen apa sebaiknya kita simpan dana darurat kita?  Jika ternyata moms mengalami kejadian yang membutuhkan bantuan finansial segera, mana solusi yang Anda pilih? Berutang atau membongkar tabungan?  Jawabannya adalah Dana Darurat! Dana Darurat adalah salah satu Tujuan Finansial yang sangat penting dalam setiap Family Financial Planning. 

Dana Darurat seharusnya berbentuk sejumlah uang yang likuid, artinya dapat diambil sewaktu-waktu dan kapanpun kita mau, siap menjadi sandaran dalam kondisi darurat. Tentu saja bukan untuk dipakai saat kita lagi suntuk oleh pekerjaan ingin liburan, or ada tas Fossil yang lagi Sale minta diadopsi. :D

Fungsi Dana Darurat ini bukan sekadar digunakan jika mengalami sakit atau kecelakaan. Tetapi juga jika sampai kehilangan pekerjaan, Dana Darurat dapat digunakan untuk biaya hidup selama beberapa bulan ke depan.  Lalu apa gunanya dong ikut asuransi? Mungkin pertanyaan itu muncul di benak moms. Dalam hal kebutuhan tak terduga, yang berperan banyak adalah dana darurat, karena asuransi fungsinya hanya bisa menggantikan setelah klaim kejadian diterima. Selain itu apabila kita mengalami kondisi darurat sakit di luar kota yang tidak ada rumah sakit provider dari asuransi kita, atau kalaupun ada rumah sakit provider  tapi tetap mengutamakan bayar cash alias setelah keluar rumah sakit baru bisa direimburse, or untuk asuransi jiwa, hanya bisa dicairkan jika terjadi resiko meninggal dunia, disinilah dana darurat sangat diperlukan.

Dikeluarkan dari tempat kerja alias PHK adalah kondisi darurat yang paling ekstrim yang semua orang tentu berharap tidak pernah mengalaminya. Namun dengan kondisi ekonomi hari ini, apa saja bisa terjadi bukan? Karena itu, bersiap dengan membangun dana darurat sedikit demi sedikit, sangat dianjurkan.

Berapa sih dana darurat yang kita butuhkan? Bagi yang 
Menurut Ligwina Poerwo-Hananto, financial planner CEO QM Financial perhitungan, dana darurat ini biasanya menggunakan asumsi sekian kali biaya hidup bulanan.    
Lajang 4x biaya hidup bulanan
Artinya jika terjadi PHK yang tidak diharapkan, si lajang bisa bertahan hidup hingga 4 bulan dengan dana ini, sembari mencari pekerjaan pengganti.
Menikah 6x biaya hidup bulanan
Memiliki 1 anak  9x biaya hidup bulanan
Memiliki 2 anak atau lebih 12x biaya hidup bulanan
Freelancer / Self employed / Small Business Owner 12x biaya hidup bulanan
Misalnya mom memiliki 1 anak dan pengeluaran mom perbulan adalah Rp 10juta, maka dana darurat yang harus mom miliki adalah 9xRp 10jt=Rp 90jt.  

Waw lumayan juga ya hitung-hitungan angkanya 😂Tentu saja moms, tidak mudah mewujudkan angka sebesar itu. Jadi buat rencana pencapaian Tujuan Dana Darurat secara bertahap untuk 1-3 mendatang. Yang penting wujudkan paling tidak 1x biaya hidup sebagai Dana Darurat.

Produk untuk dana darurat tentu saja harus instrumen keuangan yang sangat likuid dan berisiko rendah. Tabungan merupakan tempat terbaik untuk menyimpan dana darurat. Namun berhubung saldo ideal dana darurat bisa mencapai ratusan juta rupiah, sayang dong kalau moms hanya simpan di tabungan, moms bisa menyimpannya dalam aneka instrumen mulai dari produk-produk investasi yang berisiko sangat rendah hingga sedang. Selain itu uang yang disimpan di Tabungan akan membuat kita tergoda untuk menghabiskannya. Jadi buat semacam portofolio berlapis.

Menurut Prita Ghozie, financial planner dari ZAP, dalam kondisi darurat atau tidak memiliki penghasilan, kita dapat menggunakan dana yang ada dalam Tabungan yang kita alokasikan sekitar 30% dari total dana darurat kita. Jika bulan berikutnya masih  membutuhkan Dana Darurat, barulah mencairkan Deposito yang kita alokasikan disini sekitar 20% dari dana darurat kita, sisa alokasi yang 50% bisa kita simpan di Reksadana Pasar Uang, Sukuk Ritel, Logam Mulia yang dalam portofolio ini memiliki fungsi sebagai lindung nilai dan akan dicairkan terakhir.

Jika selama ini moms belum pernah mengalokasikan aset khusus untuk dana darurat jangan khawatir, sedikit sekali orang yang pada awalnya langsung bisa memiliki dana darurat sebesar nilai yang dianjurkan. Jadi tidak perlu berkecil hati. Karena pembentukan dana darurat ini bisa dilakukan secara bertahap. 

Langkah awal yang tak boleh dilupakan tentu saja menghitung berapa kebutuhan idealnya pake rumus diatas tadi ya moms. Kemudian, moms membuat daftar aset investasi untuk portfolio berlapis dan alokasikan untuk dana darurat mendekati prosentase tadi. Misalnya baru bisa memiliki dana darurat sebesar 1 kali pengeluaran bulanan, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah secara rutin tiap bulan menyisihkan penghasilan sejumlah Rp X untuk dimasukkan ke dana darurat. Rutin tanpa absen. Ini merupakan kunci pembentukan dana darurat.
Usahakan untuk menyisihkan gaji bulanan hingga 5% untuk pos dana darurat. Lakukan ini secara berkala hingga saldo dana darurat mencapai ideal. Yuk sediakan dulu 1 rekening terpisah untuk menyimpan paling tidak hasil menyisihkan gaji bulanan hingga 5% untuk tahap selanjutnya mencapai 1 x biaya hidup bulanan sebagai Dana Darurat kita yang pertama sampai akhirnya bisa mencapai jumlah dana darurat yang ideal.  Apabila sudah mencapai ideal, dana darurat tetaplah rutin harus diisi ya moms. Kenapa harus rutin? Agar nilainya makin lama makin besar yang berarti makin ‘secure’ alias makin aman hidup kita. Kenapa harus terus diisi? Karena dananya akan selalu terpakai saat kita mengalami kondisi darurat serta kebutuhan bulanan itu cenderung mengalami kenaikan.

Nah, gimana moms, sudah siap untuk punya Dana Darurat?

Selasa, 25 November 2014

Smart Shopper, Smart Investor

It's pay day! Lately bit by bit I have do "process improvement" of my spending pattern, in order to achieve "better" goals in my family financial planning :)  avoid the term shopping hahaha scarier.  Process improvement means making things better, not just managing crises :) It is a way of looking at how we can make our spending pattern better. 

Saya memang suka belanja. Perempuan mana sih, yang ga? Sebagai perempuan, saya akui punya satu titik kelemahan dalam berbelanja, yaitu branded bag. Entah kenapa, tas, dompet, atau  segala aksesori yang bisa menampung benda-benda, memiliki magnet tersendiri untuk diri saya. Tapi kalau tas yang harganya ratusan juta, seperti Hermès misalnya, sejauh ini hanya mengagumi dari jauh, belum sampai yang pengen banget untuk memiliki (bersyukurlah suami saya hahaha).  Tas yang sering membuat saya kalap akhir-akhir ini adalah tas-tas model vintage keluaran Fossil, kisaran harganya dibawah Rp 3jtan.  Awalnya saya selalu membeli tas baru, sekarang-sekarang, dalam rangka process improvement 😄 saya mulai beralih ke tas second with good condition.  Second di sini artinya bekas pakai, keadaan layak pakai, kadang masih mulus nyaris tanpa cela seperti baru. Bahasa online store nya mint condition or like new.  Karena beralih ke mint condition instead of new, saya jadi jarang belanja ke counter Fossil, saya biasa berburu di online store.  Hunting Fossil second di online store ini seru, karena ternyata banyak penggemar Fossil yang mulai beralih ke tas second juga, alasannya bisa jadi karena harga yang new semakin lama semakin tinggi (kurs dollar bertahan diatas Rp 12rb nih), selain itu Fossil yang terkenal dengan taglinenya "long live vintage" memang semakin tua umurnya semakin terasa "ke-vintage-an-nya".  So, model-model lama yang sudah tidak keluar lagi, or rare edition laris diburu orang dengan harga tinggi.  Karena itu ajang perburuan ini lama-lama seperti ajang barter saja, terkadang kalau saya sudah bosan dengan satu model or model yang saya beli ternyata ga sesuai dengan ekspektasi saya dan menginginkan model yang lain, saya segera melepasnya di pasar online.

Fossil koleksi pribadi yang saya perjualbelikan secara online bermacam-macam, ada bag juga wallet yang semuanya authentic, no KW, baik yg 100% new with tag, yang 2nd, maupun yang sejak dibeli belum pernah dipakai tapi lepas tagnya, yang sudah dilaundry atau yang sudah dibersihkan memakai leather cleaner, semua tas masih dalam kondisi bagus dan pantas dipakai, kalaupun ada defect hanya karena pemakaian yang wajar saja dan akan saya declare sedetail-detailnya.  Kalau berminat, moms boleh intip-intip di instagram Vintageloka, add facebook VintagelokaID or follow twitter @vintageloka siapa tahu saya sedang dalam rangka pembersihan lemari or lagi mengincar Fossil yang lain ☺️

Sekarang ini sepertinya, nggak ada batasan gengsi dalam cara kepemilikan tas branded. Baru atau bekas dianggap sah-sah saja, asalkan sudah jatuh hati. Dan didukung dengan fakta, butik-butik baik online maupun offline yang menjual tas branded second cukup mudah ditemui di mana-mana. Istilah ekonominya, ada supply, ada demand 😍 Tas kondisi mint is so much cheaper than buying new. 

Tas fossil second pertama saya, yang dibeli adalah hand bag yang ukurannya cukup besar menampung laptop 14inchi serta segambrengan peralatan perang saya sebagai working mom sekaligus ibu yang masih punya anak kecil 😁 si master piece ini berbahan kulit asli kombinasi warna hitam dan coklat motif croco, sooo vintage! Sampai sekarang masih saya simpan baik-baik, karena modelnya yang unik dan kondisinya masih mulus tanpa defect sedikitpun.  

Banyak yang berkata bahwa membeli tas branded merupakan manifestasi gengsi belaka. Buat saya, tentu tidak! Saya menolak untuk membeli barang KW, karena menurut saya sebuah karya seni seperti tas, sepantasnya dihargai. Sebuah tas bisa dikatakan investasi apabila dari memiliki tas tersebut, moms bisa menjual kembali tas tersebut dengan harga sama atau bahkan lebih tinggi. Artinya, selama durasi moms menggunakan tas tersebut, biayanya adalah gratis.

Beberapa financial planner diantaranya Lisa Soemarto dan Prita Ghozie pernah membahas tentang ini.  Menurut Financial planner Lisa Soemarto menjelaskan, harga jual tas branded setiap tahunnya bisa mengalami kenaikan bahkan hingga 30 persen.

Menurut Lisa, jika diamati, harga sebuah tas lima tahun lalu akan mengalami kenaikan harga kira-kira 50 persen. Sedangkan harga jual saat ini adalah 30 persen dari harga tas yang baru. Sehingga nilai tas second masih mempunyai nilai 20 persen di atas harga beli 5 tahun yang lalu.

Namun bukan sembarang merek tas, melainkan merek tertentu yang memang memiliki permintaan pasar cukup tinggi, termasuk di pasar secondary (barang secondhand). Tiga di antaranya Hermes, Louis Vuitton dan Chanel.

Selain merek, yang harus diperhatikan adalah model dan warna. Lisa menjelaskan, tak semua model tas bermerek bisa dijadikan investasi. Lalu, tas dengan tipe seperti apa? Model yang klasik abadi, kualitas kulit dan hardware nya premium sehingga bisa dipakai bertahun-tahun bahkan bisa diwariskan ke anak. Untuk warna, yang klasik seperti hitam, krem dan coklat memiliki nilai dan penggemar tersendiri.

Fossil Bag memang tak semahal merek-merek yang disebutkan Lisa tadi, namun tampaknya memang sedang happening di Indo, mungkin karena ibu negara kita pernah kepergok difoto pake fossil ya 😄untuk beberapa jenis, second dengan defect pun masih diburu dengan harga tinggi, apalagi barang dengan embel-embel nwt (new with tag), nwot (new without tag), vgc (very good condition) or rare edition. Percaya atau ga,  gantelan tas fossil yang berbentuk kunci atau fob itu bisa dijual terpisah di angka 500rb loh! Dust bag aslinya saja bisa dijual 100rb!  

Dari pengalaman mengoleksi fossil bag saya tidak pernah membeli dengan cara mencicil atau pun sampai menimbulkan utang kartu kredit. Banyak trik dan kiat untuk menyiasati nya, diantaranya:
1. Masukan pembelian tas branded ke dalam wish-list tahunan. Setiap tahun saya selalu membuat wish list yang berisi spending plan tahunan yang diantaranya berisi spending plan asuransi jiwa, asuransi mobil, dana liburan, SPP sekolah anak setahun ke depan (akhir tahun biasanya kami terima bonus dan tunjangan, kami biasa segera mengalokasikan untuk pembayaran SPP anak selama setahun, dipindahbukukan ke rekening yang biasa tiap bulan didebet untuk SPP oleh sekolah masing-masing anak, hal ini untuk menghindari lupa transfer juga karena SPP anak adalah prioritas utama pengeluaran kami), pembelian hewan kurban, serta pembayaran PBB.

2. Haruskah menggunakan dana dari arus kas tahunan (bonus atau THR) untuk pembelian branded bag? Tidak juga, jika dirasakan terlalu berlebihan mengalokasikan dana dari arus kas tahunan "hanya" untuk sebuah tas kita bisa menabung setiap bulan sampai dana mencapai target. Untuk itu, saya biasa menggunakan trik ini: setiap mendapatkan uang kertas Rp 20rb an saya akan menyimpannya di kotak khusus, setelah tercapai jumlah yang memenuhi harga sebuah fossil bag, langsung beli :) Kalau moms menginginkan branded bag sekelas Hermes moms ga bisa mengandalkan tabungan Rp 20rb an tentunya, moms harus menyiapkan shopping account khusus untuk rencana membeli tas tersebut, yang terpisah dengan shopping account reguler dan atau menginvestasikannya di reksadana pasar uang!

Namun kembali ke process improvement tadi hehehe karena kebutuhan membeli branded bag prioritasnya masih jauuuuh di bawah kebutuhan untuk dana pendidikan dan dana pensiun, maka saya lebih suka untuk punya rule: ”Satu tas lama untuk satu tas baru” yakni dengan menjual koleksi pribadi alias kolpri lama saya untuk mendapatkan kolpri baru.

Tas lama moms yang teronggok di lemari bisa jadi tas idaman bagi orang lain. Daripada menumpuk tas yang tidak terpakai, jualah tas lama moms. That’s why, belilah branded bag dengan model yang klasik dan popular, jika moms memang berniat untuk menjualnya pada suatu hari 😊 Jangan lupa selalu mencatat branded bag apa saja yang telah dibeli. Lengkap dengan nilainya seperti layaknya produk investasi (kalau bisa invoice pembelian, tag dan kartunya tetap disimpan).  Bicara tentang tag ada hal unik disini, saking tag ini berharga, fossil second yang sudah dipakai sekian lama, ada yang tag nya tetap dibiarkan nangkring pada tempatnya oleh si empunya tas.  Agak gagal paham juga sih, apa kalo lagi jalan-jalan di mall orang ga nyangka si pemakai tas baru nyolong 😂

3. Susah ga sih menjual branded bag? Bergabunglah dengan Forum Penyuka Branded Bag yang sama dengan moms.

Saya rajin berkomunikasi di grup pecinta tas fossil yang bernama Fossil. Addict, disini saya mendapatkan informasi yang bisa membantu untuk mendapatkan dan menjual kolpri dan terhubung dengan seller yang terpercaya.  Ga semua seller online itu trusted ya moms, belanja online itu memang harus pake feeling, kalo kita merasa nyaman lanjut, kalo merasa ada yg aneh mending ga usah diterusin. Cek dan ricek oleh diri sendiri tetap diperlukan, tidak mengandalkan apa kata orang, "recommend seller" or "unrecommend/unknown seller". Saya sendiri termasuk buyer yang "pundungan" kalo kata orang sunda . Kalo ada seller yang saya tanya "ukuran tasnya?" Lalu si seller menjawab: Large, mba. Otomatis saya langsung ilfil, berarti barang ga di dia dong or dia males ngukur. Pernah kejadian si seller bilang size large, pas sampe ke tempat saya...jiyaaaa laptop 14 inch aja ga masuk. Ada lagi seller yg baru beberapa menit kita booking udah sms terus minta ditransfer, ini juga suka bikin saya pundung, biarpun saya kerja di bank kan ga tiap saat saya bisa meluncur ke ATM. But, langsung transfer juga bukan berarti bakal dapet barang loh, ada juga seller yang unik, saya udah book, confirm, transfer, minta dikirim, tiba2 direfund  Saya paling menghargai seller yang dicaption foto sudah lengkap mencantumkan size, kondisi barang termasuk foto in detail serta...harga! Transparan di awal membuat saya lebih yakin untuk bertransaksi lebih lanjut  Foto barang secara langsung (bukan comot dari web) yang disertai dengan watermark pribadi juga meyakinkan saya bahwa si seller tau barangnya dengan pasti. Pernah beli fossil seri revival vintage yang harga secondnya pun mendekati harga new, difoto lengkap dengan key, pas dateng key nya ga ada, waktu dicomplaint si seller bilang, maaf itu pegawai saya yg packing tampaknya ketinggalan, nanti dikirim ya. Ow..okay...secara kunci si fossil itu berharga banget, overall menyenangkan bergabung dikomunitas ini, bertemu teman-teman dengan minat yang sama, bisa berbagi ilmu tentang perawatan tas, melepas kolpri yang sudah bosan untuk mendapatkan kolpri baru.

Be aware dengan fenomena fossil yang lagi happening ini, ceritanya ada satu jenis fossil yang lagi jadi impian mayoritas fossil addict namanya seri Desy, kalo ada "orang iseng" yg post foto si cantik Desy ini untuk PO dengan pasang harga...mmmm...tarolah 5jt, tidakkah banyak fossil addict yang akan tergiur untuk ikutan POnya? Mengingat harga Desy second dipasaran bisa mencapai angka Rp 10jt saking diburunya, ayo mencermati kasus penipuan yang pernah terjadi di jual beli perfossilan, pelaku awalnya berusaha terlihat sebagai trusted seller, transaksi jual beli berjalan lancar, setelah punya banyak kenalan dan orang percaya untuk bertransaksi dalam jumlah besar, barulah si pelaku melakukan tipu muslihatnya. Tipu menipu di jual beli online kian marak ya, no resi tidak menjamin barang dikirim, karena ternyata order tas eeeeh yang dikirim malah kopi robusta or dompet butut. Buka PO, minta transfer DP barang ga dateng-dateng lalu pelakunya langsung ngilang. So, moms, untuk transaksi jual beli online tetap check and re-check, trust but verified ya

Memiliki kesukaan belanja branded bag menurut saya sangat sah, apalagi kalau moms adalah kaum pekerja. Terkadang belanja girly stuff alias barang yang lucu-lucu bingits 😄 menjadi salah satu reward positif atas hasil kerja keras kita. Tapi, tidak boleh, dong, moms mendahulukan want ini dari need mempersiapkan dana pendidikan anak.  Jika moms mampu menyisihkan pendapatan untuk beli tas branded, artinya moms juga telah mampu menyisihkan pendapatan untuk berinvestasi. Kalau kata akuntan, harus seimbang ember di kanan dan di kiri.  Kalau rumusnya financial planner: Pastikan kondisi keuangan sehat. Artinya, cashflow positif, tagihan kartu kredit dan hutan konsumtif selalu dilunasi, memiliki dana darurat, asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang cukup, maksimal cicilan hutang produktif hanya 30% dari penghasilan, minimal alokasi investasi 10% dari penghasilan, sudah memiliki investasi pada produk-produk yang liquid seperti saham, obligasi, Reksa Dana dan logam mulia (next posting kita akan bahas lebih lanjut tentang ini ya moms).


So, fun moms, belanja branded bag kini tak lagi hanya sebuah kebutuhan atau kesenangan, tapi juga bisa menjadi investasi yang cukup menjanjikan. Jika moms termasuk shopaholic yang hobi belanja branded bag, kenapa tidak menjadikannya sesuatu yang punya nilai jual atau sumber pendapatan?

Do not "cancel" the things you want to buy because it is expensive , better yet cancel it (or them) because it really has no meaning in making you "happy" or benefit you in mid term timelength, and expensive bags usually are good ones, that is why, consider why you need them. If you need them and you (not yet) can not afford , better to seek chances to afford it (in good ways of course) than lowering your standard. If you thing you deserve it, go for it! 

Ini berlaku untuk all kind of kolpri ya moms, replace less important stuff you buy in lower price and lower values for more "better value" goods that will last longer (we sometimes forget, those little and seem harmless pile of stuff that we called "ohhh it is cheaper, therefor i'm gonna have it " very often can wow you in amount you spend if you sum them up! If you are not sure on your capability on restraining yourself , do not put yourself at risk, jangan intip-intipin online store sering-sering, kecuali facebook vintageloka huahaha! LEAVE YOUR ATM CARD AT YOUR WARDROBE 😅! Again and again fun moms, shop smart! don't be stingy to yourself as you are always deserve the best, but keep in mind that you are sure , very very sure you deserve it! (read: and also be able to pay it  without using any high priority family budget, case closed 😜Semoga tulisan ini ga bikin mules ya moms, anyway, thank you for reading 😍

Senin, 24 November 2014

What's Vintageloka?

Apa yang terlintas di pikiran moms kalo mendengar kata jadul? Orang yang cara berpakaiannya jadul atau cara berfikirnya? Sebagian orang mungkin akan berkata "jadul" untuk cemoohan,  jadul itu emang konotasinya kuno, tapi apakah yang kuno itu selalu ga lebih baik? Coba kalau kita alihkan konotasi jadul ke kata yang lebih indah...misalnya rare, simple but high quality or vintage!

Arti kata vintage itu sendiri adalah old-fashioned or absolete. Yup gaya vintage adalah unik. Intinya, vintage itu selain identik dengan sesuatu yang kuno dan usang tapi biasanya rare dan keren! 

Vintage berasal dari istilah dalam dunia anggur. anggur yg telah disimpan selama bertahun-tahun semakin lama akan semakin nikmat, begitu juga dengan vintage style, yang semakin lama akan semakin gaya, keren dan berkualitas.  Menurut Kamus Oxford, kata "vintage" itu bisa berarti "old and of very high quality". 

And...Selamat datang di Vintageloka...hopefully it will be a vintage's world for all fun moms in the world 😍 I will posting some heavy topic especially about financial planning I am trying to lift in here with vintage's way, vintage's style, cara jadul yang menghasilkan pemahaman yang very high quality untuk kita semua.  Given the thought that my concentration for next year is focusing on adding more investment and reduce "unnecessary" spendings (Whaaaaat????? I can't believe what I'm talking about hahaha!) So I dragged my self to write this blog as my reflecting mirror.  I also need advice myself on making my financial planning better 😄So, if you have any ideas please share!  We will learn financial planning together!  Keep learning cara jadul, fun moms!

Benarkah Emas Investasi Paling Aman?

Hi Funs Moms, masih seputaran BBM naik 32% yang berimbas ke naiknya pengeluaran, jika pengeluaran naik, apakah kita harus mengabaikan investasi? Waaaah jangan dong Moms!

Karena masa depan makin tak pasti mengharuskan kita mengatur keuangan lebih baik lagi, kali ini kita bahas tentang sebuah benda berkilau yang tak bisa dipungkiri, masih dianggap sebagai wadah investasi paling aman (safe haven). Yup, masyarakat cenderung memilih emas sebagai salah satu tabungan masa depan.

Kenapa emas? Benarkah investasi ini aman? Dengan membeli emas apakah akan terproteksi otomatis dari inflasi?

Kita sadari emas belum mampu bangkit di sepanjang tahun ini, moms. Di pagi yang cerah ini tanggal 24 November 2014, sehari menjelang payday, harga emas kembali ke level US$1.203,6 per troy ounce atau menguat sebesar 0.49%.  Namun overall harga emas sepanjang 2014 di pasar internasional masih di bawah 1.300 dollar AS. Banyak yang memprediksi harga emas bakalan kian jatuh hingga sebagian orang memandang ini kesempatan membeli.   Hold on moms! sebelum membeli tetap pertimbangkan seberapa besar prospek kenaikan harga ke depan, karena sisa-sisa kejayaan harga emas belum kembali hingga nyaris tahun ini berakhir, harga emas di pasar internasional masih berkutat di area 1.200 dollar AS per ons troi, setelah tergerus 28 persen sepanjang 2013.

Level harga itu masih jauh di bawah rata-rata harga emas sepanjang tahun 2013, 1.413,6 dollar AS per ons troi. Apalagi jika kita bandingkan dengan level rekor harga emas tertinggi yang tercipta tahun 2011 silam, yakni 1.923 dollar AS per ons troi, jauh banget kan!

Emas memang mengalami masa sulit di tengah perkembangan perbaikan perekonomian Amerika Serikat (AS). Pamornya sebagai safe haven memudar seiring kondisi perekonomian global yang relatif mulai stabil. Mungkinkah harga rata-rata emas bakal terus amblas? Keberlanjutan aksi jual bisa bikin harga emas terseret di bawah 1.000 dollar AS per ons troi, serem ya Moms.

Peralihan dana para pemodal global dari emas ke aset berisiko, seperti saham, akan terus berlangsung seiring kondisi pasar yang relatif lebih stabil sekarang. Permintaan emas fisik dari China dan India bahkan tidak lagi bisa diharapkan mengungkit harga emas tahun ini.

Bagi para trader emas di pasar berjangka, fluktuasi harga emas yang liar bisa kian memperlebar kesempatan mengantongi keuntungan. Namun, lain soal dengan kebanyakan masyarakat, sebagai investor emas fisik. Di tengah proyeksi harga emas yang kian suram, keputusan berinvestasi emas semakin menuntut pertimbangan matang.

Para analis menilai, untuk investasi dalam jangka panjang, emas batangan masih menjanjikan. Yup, investasi emas fisik tidak bisa diharapkan memberi untung cepat dalam jangka pendek. So fun moms, jika hendak mengoleksi emas sekarang, jangan terburu-buru ya, pastikan harganya memang sudah benar-benar pas.  Atau beli sedikit-sedikit, agar prinsip dollar cost averaging berlaku di sini.  

Perlu diwaspadai juga, harga di pasar global bukan satu-satunya penyetir harga emas di Indonesia. Karena di negeri kita, emas dijual dalam satuan rupiah per gram. Sedang di mancanegara satuannya dollar AS per troy ounce, di mana 1 ons troy setara 31,1 gram.

Maka itu, ada faktor-faktor lain yang juga harus moms cermati agar investasi emas bisa menguntungkan.

Pertama, kurs dollar AS terhadap rupiah. Di Divisi Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk, rekor harga jual emas Antam terendah tiga tahun terakhir adalah Rp 492.000 per gram pada 8 Juli 2013. Saat itu harga emas di pasar global jatuh di level 1.200 dollar AS dan kurs dollar AS masih di bawah Rp 12.000.

Namun, ketika harga emas di pasar internasional masih berkeliaran di level sama, harga jual emas di Antam bisa melejit ke posisi Rp 547.000. Itu karena kurs rupiah atas dollar AS lebih buruk ketimbang tahun lalu.

Alhasil, kejatuhan harga emas di pasar global tidak terlalu berpengaruh besar bagi emas di Indonesia, selama kurs rupiah terhadap dollar AS jelek. Para produsen emas di pasar domestik bakal tetap memasang mahal harga emas. Jadi clue nya pastikan moms membeli emas saat harganya sudah cukup murah dan kurs dollar AS terhadap rupiah rendah.

Kedua, harga beli kembali emas Antam (buyback price). Ketika moms hendak melepas emas, terlebih jika menjual ke produsen emas seperti Antam atau toko emas, yang menjadi patokan mereka adalah buyback price Antam.

Masalahnya, jika dibanding dengan harga jual, harga buyback seolah tidak sensitif terhadap kurs dollar AS. Sebenarnya itu strateginya si penjual emas agar mereka tetap meraih margin besar.

Buyback price emas di Antam selisihnya bisa mencapai Rp 60.000 dengan harga emas satuan terkecil. Harga buyback itu sejatinya mencerminkan harga emas fisik sebelum biaya cetak. Selisih yang lebar antara harga jual dan buyback mengindikasikan, Antam cenderung melihat masa bearish emas masih lama.

Ketiga, tujuan keuangan. Sebagian financial planner berpendapat emas bisa dimanfaatkan untuk tujuan jangka menengah, kalau aku malah melihat dengan mempertimbangkan kondisi beberapa tahun terakhir ini emas lebih tepat dimanfaatkan untuk tujuan keuangan jangka panjang di atas lima tahun atau malah sepuluh tahun. Logam mulia ini masih cocok sebagai bagian dari dana darurat karena cukup mudah mencairkannya jika sewaktu-waktu moms butuh likuiditas, terlepas dari harganya pada saat itu sedang jatuh or tidak.

Jadi, tetaplah cermat sebelum membeli emas ya moms. Sebagian investasi ditempatkan dalam emas boleh saja, tapi jangan semuanya juga. Masih ingat prinsip telur dan keranjang kan, Moms? :) 

Satu lagi nih moms, jangan lupa memperhatikan keaslian emas yang kita beli ya moms, 
Paling aman, beli Emas asli produksi institusi resmi seperti Antam atau Peruri, jual-beli disertai kwitansi dan di toko ataupun perorangan yang reputable or trusted.
Investasi emas asli bukan sekedar harga (murah) sewaktu beli, namun juga jaminan bahwa emasnya asli dan jaminan harga belinya tinggi.

Ada beberapa cara sederhana mengidentifikasi emas asli. Emas yang dimaksud disini adalah emas murni batangan produksi PT Logam Mulia Antam, yang lebih dikenal dengan LM.

Cek emas asli dari identifikasi sertifikat dan identifikasi fisik.
1. Cek sertifikat.  Ada beberapa ciri yang pertama, terawang dengan lampu terang. Ada huruf C saling terkait di sertifikat, itu logo produsennya.  Yang kedua pakai UV Lamp, 3 tanda terlihat. Block warna ungu di tulisan logo LM dan bercak-bercak ungu, Yang ketiga, di sertifikat ada logo KAN, LBMA dan no seri. No seri harus cocok dengan yang ada di fisik LM. 
2. Cek fisik. Gosok kuat memakai jari tangan. Kalau hitam permukaannya itu bukan emas asli, gosok pelan sisi pipih emas ke kertas, kalau hitam kertasnya itu bukan emas asli.  Timbang-timbang. Berat jenis emas tinggi. Walaupun bentuknya kecil tetapi terasa berat berat. Dicompare dengan besi perlu 5x lebih besar ukurannya.  Meski warna tidak tunjukkan kadar (warna emas ditentukan logam campurannya), warna emas itu berkilau.
Kalau moms punya timbangan digital dengan dua digit di belakang koma dan ada fitur “tare” bisa digunakan untuk mengukur berat dan kadar emas asli. cara sederhananya jika di emas tertulis 100gr, di sertifikat tertulis 100gr, ditimbang cuma 95gr, berarti itu dicampur logam lain.  Technically, untuk emas batang mustahil memalsukan tanpa merubah bentuk. ‘Mengisinya’ dengan logam lain akan membuatnya cembung atau cekung.  Itu sebabnya makin tipis dan berbentuk standar emas makin sulit dipalsukan. Kalaupun disepuh bisa dideteksi memakai teknik awal tadi, gosok dengan jari.  

Jadi benarkah emas adalah investasi yang aman? Investment choices is vary, you should never put something in somewhere just because everybody is doing it, explore and learn 😉 So is this boring you already? ☺️ I think this should be enough for today.  Thank you for reading funs moms!

Sabtu, 22 November 2014

Women have to be strong!

Hi Fun Moms! Sudahkah mulai berinvestasi?  Teringat nasihat seorang teman yang juga seorang financial planner: "Women have to be strong!". Teman saya itu mengingatkan saya, sebagai ibu rumah tangga saya harus bisa menjaga keluarga saya, termasuk dalam segi finansial. Kita memang tidak mengharapkan hal-hal yang buruk terjadi pada kehidupan kita (knock-knock on the wood). Misalnya suami, sebagai orang yang menanggung biaya hidup sehari-hari, tiba-tiba menderita sakit atau pergi untuk selamanya (naudzubillah). Tapi, apapun yang kita hadapi, akanlah lebih mudah melaluinya apabila kita memiliki kekuatan dan...pengetahuan, salah satunya financial literacy. Mengingat semua wanita, semua ibu adalah figur penting di hampir semua aspek kehidupan termasuk kebijakannya dalam mengatur keuangan, financial literacy mutlak dimiliki semua wanita. Financial literacy yakni kemampuan untuk memahami bagaimana mendapatkan, mengatur, membelanjakan dan membuat uang bekerja untuk kita (berbunga, berbuah dan bertambah). Seseorang dengan financial literacy yang baik akan memiliki pengetahuan untuk bisa mengambil keputusan dengan terencana terhadap finansial keluarga. Darimana financial literacy bisa diperoleh? Bisa dari mana saja, bisa dari diskusi dengan teman, bisa dengan membaca artikel di internet, buku dan majalah, bisa juga dari sosial media. Saya sendiri meningkatkan financial literacy saya selain dengan banyak membaca artikel dan buku finansial, juga belajar dari twitter! Di twitter saya memfollow beberapa financial planner yang banyak memberikan edukasi tentang finansial. Saya mengikuti workshop yang secara berkala diadakan oleh para financial planner tersebut dan belajar banyak tentang konsep investasi terutama tentang reksadana di sana. Kenapa reksadana?  Menabung itu ga cukup moms, mengingat angka inflasi terutama inflasi biaya pendidikan yang makin ga terkejar oleh return tabungan atau deposito, kapan-kapan saya akan posting tentang hal ini lebih detail. Susah ga sih beli reksadana dan instrumen investadi lain selain tabungan dan deposito? Kemudahan berinvestasi secara online, jumlah uang yang diinvestasikan juga sangat terjangkau serta banyaknya produk reksadana yang ditawarkan, membuat kita lebih mudah dalam berinvestasi.  Kedua putri saya (7 dan 12 tahun) mulai belajar berinvestasi juga. Mereka saya kenalkan dengan konsep dasar finansial, diawali dengan belajar menghargai nilai uang, termasuk uang koin seperti yang di postingan terdahulu pernah saya bahas.  Kedua putri saya selalu memasukan setiap keping uang koin yang mereka peroleh ke dalam celengan. Selain itu, uang saku yang saya berikan secara bulanan mereka sisihkan diawal untuk ditabung. Setelah terkumpul minimal Rp 200ribu, saya mengajak mereka membelajakannya secara online di supermarket reksadana online! Kegiatan berbelanja yang menyenangkan! Saya tanamkan ke mereka bahwa investasi di reksadana dimaksudkan untuk tujuan jangka panjang, salahsatunya untuk dana pendidikan mereka kelak. Untuk tujuan-tujuan jangka pendek, misalnya untuk menjalankan agenda tahunan keluarga kami, yakni liburan atau untuk membeli barang-barang idaman mereka, termasuk juga untuk membeli hewan kurban, saya mengajak kedua putri saya menyimpan uang mereka di tabungan dan deposito. Kedua anak saya jadi belajar konsep inflasi dan resiko investasi secara sederhana sejak dini, hal ini saya harapkan dapat memperkuat diri mereka dengan ilmu finansial sejak usia belia. Mengutip nasihat seorang financial planner, tidaklah seorang wanita perlu jadi seorang financial planner atau ahli bertransaksi di bursa saham, what a woman really need is basic financial literacy. Yup, uang memang bukan segalanya, tapi saat sesuatu yang buruk terjadi, adanya keamanan dari segi financial bisa mengurangi masalah. Pengetahuan finansial yang baik merupakan salah satu life skill yang perlu diajarkan orang tua kepada anak-anaknya, terutama anak perempuannya sejak dini. Give a girl the right shoes, and she can conquer the world! A wise moms to be!💪

Investasi=deposito dan tabungan?

Hi Fun Moms!
Lets learning with vintage's ways!  Sebagai manajer keuangan keluarga, pastinya udah pada familiar dengan produk keuangan seperti tabungan dan deposito. Dua produk ini memang masih difavoritkan kebanyakan dari kita, karena ciri khas kedua produk ini adalah likuiditas dan kemudahan pengambilan sewaktu-waktu. Bank memberikan bunga yang besarnya tergantung pada jenis simpanan, dengan prinsip semakin besar dan lama orang menyimpan dana di bank umumnya semakin besar pula bunganya. Namun besarnya bunga terbatas, biasanya mengacu pada suku bunga deposito penjaminan.

Nah, bicara tentang suku bunga deposito, ada juga sih bank-bank yang memberikan bunga diatas suku bunga penjaminan untuk menarik nasabah, jangan terburu-buru memutuskan untuk memilih deposito dengan bunga diatas bunga penjaminan ketimbang produk lain yang lebih beresiko a.k.a reksadana ya mom kan jadinya sama-sama beresiko dong kalau suku bunganya diatas suku bunga penjaminan.  Aturan terbaru dari OJK sekarang memang lebih ketat, suku bunga diatas penjaminan hanya bisa diberikan untuk penempatan dana diatas 2 milyar, so tunggu apalagi, ayo mulai melirik instrumen investasi lain selain deposito😘

Perbedaan deposito dengan tabungan terutama ada pada jangka waktu serta bunga yang ditawarkan di deposito relatif lebih tinggi dari bunga tabungan, namun bila deposito diambil sebelum jangka waktunya maka dapat dikenakan penalti.

Selain dua produk keuangan tersebut ada juga produk yang bernama obligasi dan saham.
Obligasi adalah surat hutang jangka panjang, yaitu dengan jatuh tempo lebih dari 3 tahun. Obligasi dapat diterbitkan oelh perusahaan, pemerintah pusat, pemerintah daerah ataupun lembaga lainnya. Imbalan dari obligasi adalah modal pokok investasi plus kupon bunga.
Investor tertarik pada instrumen ini karena biasanya suku bunganya lebih besar daripada suku bunga deposito bank.
Pecahan nominal obligasi umumnya sebesar 1 miliar, khusus Obligasi Ritel Negara (Pecahan sebesar Rp 1 juta, namun minimal transaksi adalah Rp 5 juta).
Umumnya besaran kupon obligasi ditentukan bunga saat obligasi diterbitkan (kupon obligasi umumnya lebih tinggi daripada suku bunga deposito) serta rating obligasi (semakin kecil rating obligasi maka imbal hasil yang diminta investor semakin besar).
Frekuensi pembagian kupon bermacam-macam, untuk SUN (Surat Utang Negara) ORI 1 bulan sekali, seri FR 6 bulan sekali, seri VR 3 bulan sekali sedangkan seri ZC tidak ada kupon. Untuk Korporasi pembagian kupon dilakukan 3 bulan sekali.

Jadi apa sih Bedanya obligasi dan saham? Obligasi itu hutang/kewajiban, sedangkan saham itu ekuitas alias bukti kepemilikan atas emiten, membeli saham berarti memiliki sebagian dari perusahaan, artinya kita berbagi resiko dengan emiten.
Bila menjual saham saat harga naik, kita akan menikmati keuntungan berupa selisih dari harga jual dan harga beli, yang disebut capital gain. Tetapi bila kinerja emiten buruk, selain tidak menghasilkan dividen harga saham juga bisa jatuh, bila saat itu kita terpaksa menjual maka kita akan mengalami kerugian (capital loss).
Pemegang saham juga diperlakukan paling akhir pada saat emiten dilikuidasi, artinya setelah semua kewajiban emiten terpenuhi termasuk kepada pemegang obligasi dan masih ada sisa kekayaan barulah asset yang ada dibagikan pada pemegang saham.
Selain itu pasar juga menyebabkan harga saham akan berfluktuasi secara tajam dari waktu ke waktu.

Kalau diurutkan dari resiko terendah diperoleh urutan Deposito, Obligasi dan kemudian Saham. Jadi kalau diurutkan dari return terendah diperoleh urutan Deposito, Obligasi dan Saham dong? Bisa jadi moms, namun ga otomatis seperti ini, diperlukan strategi untuk mencapainya, strategi ini harus dipelajari moms, learning by doing tentunya.
Menarik kan moms? Dalam investasi dikenal konsep high risk-high return and low risk-low return, artinya semakin besar keuntungan yang diharapkan investor, semakin besar pula resiko yang harus ditanggung.
Disinilah pentingnya kita belajar strategi investasi yang bernama diversifikasi moms.
Ada pepatah terkenal di dunia investasi: Dont put all your eggs in one basket. Artinya untuk memperkecil tingkat resiko yang harus ditanggung kita perlu menyebarkan penempatan investasi kita sehingga memperkecil kemungkinan kita untuk kehilangan semua modal kita yang dikenal dengan istilah diversifikasi.  Seperti apa sih diversifikasi itu?  Tunggu posting-an vintageloka selanjutnya ya moms, keep learning cara jadul, fun moms!

Ayo Investasi!

Hi Fun Moms!
It's almost month end....alias tanggal tua dan bensin premium baru naik 32%😅   Sebagian besar dari kita pasti pernah merasakan kalau penghasilan suami kita dan atau penghasilan kita sendiri tidak pernah bisa untuk investasi, padahal kita pasti menyadari kalau kebutuhan dan harga-harga barang-barang pokok itu semakin naik, sementara beberapa dari kita tidak bisa mengikutinya dengan kenaikan kemampuan berpenghasilan.  Sebenarnya sih moms, penghasilan itu sendiri sebenarnya bukan seberapa banyak, tapi apakah cukup? Kenapa ya penghasilan kita tidak pernah cukup untuk bisa berinvestasi? Salah satu alasannya bisa jadi karena terlalu banyak pengeluaran, atau investasi tidak pernah menjadi prioritas dalam pengaturan keuangan kita, atau bisa juga kita tidak merasa investasi itu penting.
Memang seberapa penting sih investasi itu moms? Investasi itu dimaksudkan untuk mempertahankan harta yang dimiliki, menambah harta yang sudah ada dan yang paling penting adalah untuk menjamin kebutuhan di masa yang akan datang, ya untuk kita, dan orang-orang tercinta yang terdekat dengan kita: pasangan dan anak-anak kita.
Itu sebabnya kita sebagai manajer keuangan keluarga, perlu banget untuk belajar tentang investasi. Karena dengan belajar investasi itu kita akan dapat merencanakan dengan matang bagaimana memenuhi kebutuhan di masa depan dengan menentukan prioritas kebutuhan, menetapkan perencanaan yang baik, serta implementasi secara disiplin dan dengan memonitor proses investasinya.
Dalam melakukan investasi ada paling tidak tiga tahapan yang harus kita lakukan, yakni menetapkan tujuan finansial, apakah untuk jangka panjang, pendek atau menengah; memilih produk yang tepat apakah yang likuiditasnya tinggi, sedang atau rendah serta apakah resikonya rendah, sedang atau tinggi; serta memonitor perkembangan investasi.
Jenis-jenis investasi secara umum adalah deposito, obligasi, saham, membuka bisnis, properti, logam mulia, dan reksa dana.
Masing-masing jenis investasi ini menghasilkan tingkat imbal hasil yang berbeda-beda disertai tingkat resiko yang berbeda-beda pula. Prinsip dasarnya semakin tinggi hasil maka semakin tinggi pula resiko yang mengikutinya.  High risk, high return, kayanya istilah yang udah ga asing ya mums.
Adanya resiko jangan pernah membuat kita takut berinvestasi ya moms, itu sebabnya kita harus terus belajar agar bisa terus mengevaluasi perencanaan keuangan keluarga kita, merevisi goal, produk dan juga strategis, agar senantiasa investasi kita memberikan imbal hasil sesuai yang kita harapkan.
Siap belajar investasi kan mums?  
Terus simak blog vintageloka yaaaaa, kita sharing dan belajar tentang financial planning bareng-bareng, belajar with vintage's ways yang dijamin ga bikin pusing, keep learning cara jadul fun moms!

Jumat, 21 November 2014

The Power of Receh

Hi Fun Moms, kali ini saya akan membahas tentang The Power of Receh.  Si keping kecil yang sering terabaikan 😊 Yup, Seringkali uang receh tak berarti buat kebanyakan orang, apabila mendapat kembalian uang receh langsung digeletakkan sembarangan begitu saja.  Coba deh periksa laci-laci di meja kantor atau rumah, biasanya tanpa disadari terselip uang-uang receh.

Pernah suatu waktu saya membayar ke tempat fotocopy dengan uang recehan sejumlah pas dengan ongkos fotocopy, si ibu pemilik fotocopy dengan entengnya melemparkan uang receh tersebut ke meja di depannya seraya berkata: "Uangnya ga laku!"  Waw!

Benarkah uang receh tak berharga? Mungkin Moms Pernah dengar quote ini: "Tanpa Rp.100,00-, Satu juta takkan pernah menjadi Satu juta. Ia akan menjadi Rp.999,900-"?  

Saya sendiri adalah pengumpul uang receh sejati, tiap keping uang receh tak pernah tersia-siakan.  Di tas saya selalu ada dua dompet, dompet untuk uang kertas serta kartu-kartu dan dompet khusus uang receh.  Karena itulah saya tidak pernah mengalami kejadian diberikan kembalian oleh kasir dengan permen, karena saya selalu siap sedia membayar dengan uang receh untuk menghindari kembalian.

Anak-anak saya yang SMA maupun SD masing-masing saya berikan celengan uang receh, maksudnya untuk mendidik mereka untuk memahami bahwa tiap keping uang itu berarti.  Tidak ada uang yang datang dengan sendirinya, harus selalu melalui kerja keras dan energi, maka hargai tiap kepingnya.  Setelah celengan mereka penuh, mereka akan menukarkan uang receh dengan uang kertas pada saya atau papanya untuk disetorkan ke tabungan di bank.  Uang receh hasil tukaran biasanya disimpan papanya di mobil untuk bayar parkir  atau untuk memenuhi dompet receh saya yang tentu saja bakalan saya manfaatkan semaksimal mungkin.

Pernah uang receh yang mereka kumpulkan mencapai satu botol besar air mineral, setelah dihitung lumayan juga jumlahnya, cukup untuk memenuhi kebutuhan saya dan suami akan uang receh selama berbulan-bulan :). Saya pisahkan uang receh hasil tukaran berdasarkan pecahan, setiap hari saya ambil secukupnya untuk disimpan di dompet ataupun di mobil suami.

Uang receh juga sangat berguna untuk membayar ongkos naik angkot.  Membayar angkot dengan uang pas sangat efektif untuk menghindari supir angkot langsung tancap gas tanpa memberikan uang kembalian yang semestinya. Sesungguhnya naik angkot itu lebih efisien daripada naik mobil pribadi or taksi loh, kebetulan rumah saya dilalui jalur angkot, dan untuk menuju dan pulang kantor hanya perlu naik angkot dengan ongkos Rp 3000.  Nah, uang receh di dompet saya juga saya alokasikan untuk itu.  Biasanya untuk menghindari gerutuan ataupun lemparan supir angkot, saya mengkombinasikan uang receh pecahan 100 dengan 500 dan 1000, sesekali dikombinasikan dengan uang kertas seribuan (yang mulai langka) atau dua ribuan.  Dengan cara ini dijamin aman dari gerutuan sang supir 😆

Mulai berasa kan the power of receh? berasa benar bisa menyelamatkan pemakaian uang kertas kita, uang kertas di dompet bakalan lebih awet, hehehe...

Serba Serbi Kotak Penyimpanan

Hi fun moms!
 
How are you?  I hope you had a wonderful weekend. Pada saat menjelang liburan Idul Fitri kemarin, saya sempat mengambil cuti beberapa hari dari tempat bekerja, selain ingin menemani anak-anak liburan juga ingin merapikan safe deposit box saya.  

Nah nah nah, ada apa gerangan dengan Safe Deposit Box? So, after couple of weeks this blog is off,  it’s time again to greet you all with what’s going on in vintageloka...

Safe deposit box  (SDB) adalah sebuah kotak penyimpanan yang umumnya berada di bank, biasa digunakan untuk menyimpan harta berharga, seperti logam mulia, uang, surat berharga, serta dokumen penting yang membutuhkan perlindungan dari pencurian, kebakaran, banjir, atau bahaya lainnya.

Nasabah sebagai penyewa membayar bank biaya untuk penggunaan SDB, meliputi biaya sewa pertahun dan hampir semua bank juga mengenakan biaya jaminan kunci, yang akan dikembalikan oleh bank ke penyewa apabila penyewa mengakhiri masa sewa SDB dengan mengembalikan kunci secara lengkap kepada pihak bank.

SDB ini berbeda dengan kotak penyimpanan yang disediakan oleh hotel.  Hotel-hotel biasanya menyediakan brankas kecil untuk customer mereka untuk penggunaan sementara mereka tinggal.  Brankas kecil di hotel biasanya menggunakan tombol-tombol untuk mengunci, kalau SDB di bank memakai kunci sebagai alat pembuka dan penutup.  Adapun customer akan diberikan 2 kunci, artinya bank tidak mempunyai kunci duplikat untuk tiap box, apabila kunci hilang, box akan dibongkar dengan sepersetujuan customer.  Untuk bisa akses ke dalam SDB, bank akan memverifikasi tanda tangan dan kartu tanda pengenal terlebih dahulu, memastikan pengakses adalah authorized person.  
SDB hanya dapat dibuka dengan kunci milik customer digunakan bersamaan dengan kunci master milik bank (tiap box memiliki 2 lubang kunci).

Apa syarat agar bisa memiliki safe deposit box di bank?
Dikarenakan jumlah SDB yang dimiliki bank terbatas, beberapa bank memiliki kriteria tertentu bagi customernya agar bisa menyewa SDB, biasanya meliputi jumlah dana yang mengendap di bank tersebut yang disimpan di tabungan atau di produk tertentu.  Bank-bank besar yang memiliki banyak nasabah malah hanya mengkhususkan kepemilikan SDB untuk customer-customer prioritas saja.  Namun jangan putus harapan dulu, masih ada kok bank-bank yang tidak menerapkan syarat khusus, sepanjang kita menjadi nasabah disana dan ketersediaan SDB yang dikehendaki juga ada, kita bisa langsung mengajukan sebagai penyewa SDB dengan membayar sewa sesuai ketetapan masing-masing bank.

Inilah akar masalah SDB yang  harus saya bereskan pada saat cuti menjelang lebaran kemarin.  Sebenarnya sudah bertahun-tahun yang lalu saya menjadi penyewa SDB di salah satu bank BUMN.  Dulu waktu pertama kali saya sewa bank tersebut tidak menerapkan syarat apapun bagi nasabahnya, mungkin saat itu penyewa SDB belum terlalu banyak.  Saya menyewa SDB ukuran M yang saya gunakan untuk menyimpan logam mulia serta berbagai dokumen penting milik saya, suami dan anak-anak.  Seiring berjalannya waktu SDB ukuran M sudah tidak mencukupi, saya berniat menyewa ukuran yang lebih besar, namun menurut customer service bank BUMN tersebut saya diharuskan mengendapkan dana di tabungan minimal 30juta atau membeli produk unit link perbelan dalam jumlah tertentu sebagai syarat pembukaan SDB yang baru.  Oow uang 30 juta mending saya simpan di reksadana atau deposito, mbak...dan produk unit link juga bukan produk yang akan saya pilih untuk menginvestasikan uang saya.

Akhirnya saya memutuskan untuk membuka SDB saya yang kedua ditempat lain.  Dan ternyata mencari SDB yang available di sebuah bank juga tidaklah gampang sekarang ini, dari beberapa bank BUMN dan swasta yang saya hubungi rata-rata harus waiting list dalam urutan kesekian puluh.  Oalah nunggu  10 orang yang mau nutup SDB dalam waktu dekat saja rasanya mustahil apalagi nunggu berpuluh-puluh orang...

Mungkin dikarenakan sekarang ini masyarakat yang berinvestasi logam mulia lagi menanjak ya, keperluan mereka akan kotak penyimpanan aman jadi ikut meningkat.

Setelah berhari-hari browsing sana-sini, telpon dan juga mendatangi banyak bank hanya menghasilkan waiting list saja, akhirnya saya fokus mencari available SDB di bank syariah yang masih relatif baru umurnya. Berdasarkan asumsi saya dikarenakan bank syariah menawarkan cicilan logam mulia, kemungkinan kebanyakan nasabahnya memerlukan kotak penyimpanan aman.  Dan alhamdulillah, finally saya menemukan satu bank syariah yang mempunyai available SDB ukuran besar untuk disewakan, syaratnya pun cukup mudah, hanya menjadi customer di cabang yang bersangkutan serta membayar biaya sewa pertahun dan uang jaminan kunci.  

Seberapa aman sebenarnya menyimpan barang berharga di SDB? Ingat ada seorang nasabah bank swasta yang klaim SDBnya ada yang membongkar? Atau serangan World Trade Center dan badai Katrina menyapu bersih beratus-ratus SDB? Ada beberapa isu lain yang perlu dipertimbangkan sebelum kita memutuskan untuk menyimpan barang-barang ataupun dokumen-dokumen berharga di SDB.

Ahli waris bisa menghadapi kerepotan jika pemilik SDB meninggal, bank biasanya menutup akses ahli waris ke SDB sampai dengan semua requirement documents untuk deceased case nya terpenuhi. 

Apa yang harus diperhatikan jika kita memutuskan mempergunakan SDB?

Masukan isi barang-barang berharga dalam kantong plastik tertutup sebelum dimasukkan ke SDB dan foto, maksudnya untuk menjaga apabila terjadi banjir, karena SDB biasanya tahan api tetapi tidak tahan air, apalagi jika kotak kita terletak di bagian bawah atau vault SDB bank berada di basement. Sedangkan foto berguna karena terkadang kita tidak ingat barang-barang apa saja yang kita masukkan ke SDB yang satu dan yang lainnya, ini akan mempercepat kita untuk menemukan dokumen yang dimaksud ada di SDB bank mana.  Selain itu ini juga akan berguna bagi ahli waris, untuk mengetahui barang-barang apa saja yang kita simpan di SDB.  Pastikan ahli waris tahu kita memiliki  SDB. Jika tidak, ketika kita meninggal,  isi SDB yang tidak diklaim selama jangka waktu tertentu bisa jadi hak negara.Tapi jangan harap dengan foto ini kita bisa mengklaim bank apabila terjadi kehilangan, karena bank biasanya tidak bertanggung jawab atas isi hilang, sekalipun diakibatkan oleh bencana.

Hindari menyimpan dalam dokumen asli di SDB yang mungkin diperlukan oleh dengan  cepat oleh ahli waris untuk mengurus dokumen deceased case, seperti surat paspor, kartu keluarga, surat nikah, polis asuransi, dan surat wasiat.

Simpan baik-baik kunci SDB dan duplikatnya, jangan sekali-kali menulis letak SDB kita dengan jelas bersamaan di tempat kita menyimpan kunci SDB.

Kebanyakan bank menerapkan aturan masuk ke SDB maksimal 15 Menit perkunjungan, cukup singkat ya, namun bukan berarti kita jadi terburu-buru dan ceroboh.  Pastikan barang-barang kita tidak tercecer dan pintu SDB sudah tertutup dan terkunci dengan sempurna.  O ya saya sarankan SDB kita diberi pengamanan tambahan berupa gembok kecil seperti gembok buat koper.

Bolehkah menyimpan uang tunai di SDB? Boleh-boleh saja, tapi terutama untuk uang dollar pastikan SDB kita tidak lembab agar dollar kita tak berjamur, karena kalau suatu hari dollar tersebut disetorkan ke bank di Indo bisa kena potongan atau malah ditolak,  jamur bisa dicegah dengan menyimpan silica gel di SDB kita.  Terkadang kita juga lupa bertahun-tahun menyimpan uang tunai di SDB sehingga tanpa disadari seri nya udah kelamaan.

Baca kontrak untuk penyewaan SDB dengan seksama, pastikan juga dana untuk pendebetan biaya sewa SDB tersedia di rekening tiap tahunnya, sewa SDB yang tidak dibayarkan bisa mengakibatkan bank mengambil tindakan-tindakan tertentu seperti misalnya tidak memperpanjang jangka waktu sewa atau lebih jauh lagi pembongkaran SDB dengan paksa. Apabila diperlukan kita bisa memberikan surat kuasa tetap kepada pasangan, anak, atau orang tua untuk bisa mengakses masuk ke SDB.

Selalu memfotocopy semua dokumen penting yang disimpan di SDB, sehingga jika kita memerlukan fotocopy dokumen tidak perlu harus mengambil aslinya di SDB.

Nah biarpun di perSDB an ini banyak detil yang mesti diperhatikan, namun demikian, safe deposit box tetap menjadi tempat yang paling dipilih untuk menyimpan barang-barang berharga dokumen-dokumen tertentu...buat moms yang belum punya SDB namun sudah berencana menyewa SDB happy hunting ya 😊 And thank you for reading, fun moms!